Aksi penipuan yang mengatasnamakan Telkomsel dan M-Kios terus berlangsung. Ada-ada saja modusnya. Yang paling umum biasanya para penipu akan meng-SMS ucapan selamat. Supaya lebih meyakinkan mereka akan memberikan pin dan meminta calon korban mengecek nomor itu di website mereka.
Jika teliti banyak kelucuan di website mereka. Jelas bukan resmi dan palsu sepalsu-palsunya. Biasanya yang digunakan adalah domain gratis seperti blogspot. Ini contohnya: ptmkios-666.blogspot.com atau pttelkomsel.blogspot.com. Pakai pasang foto Presiden Jokowi segala biar orang yakin.
Ini kelucuan-kelucuan lain:
Jika teliti banyak kelucuan di website mereka. Jelas bukan resmi dan palsu sepalsu-palsunya. Biasanya yang digunakan adalah domain gratis seperti blogspot. Ini contohnya: ptmkios-666.blogspot.com atau pttelkomsel.blogspot.com. Pakai pasang foto Presiden Jokowi segala biar orang yakin.
Ini kelucuan-kelucuan lain:
1. Jangan bilang siapa-siapa supaya tidak ada kecemburuan sosial
Sepanjang sejarah Indonesia, tak pernah ada UUD no 32 pasal 331 ayat 23 tentang kecemburuan sosial. Entah di mana si penipu mengarang soal undang-undang dasar seperti ini. Takut ketahuan mungkin, jadi jangan bilang siapa-siapa.
2. Boeing C-130 dari Halim
Adakah pesawat Boeing C-130? Maksudnya mungkin C-130 Hercules milik TNI AU. Masak perusahaan sekelas 'Telkomsel' bisa salah? Perhatikan juga soal biaya administrasi yang bakal dipakai menjerat korban. UUD alias ujung-ujungnya duit semua.
3. Catut nama polisi
Di setiap website penipu pasti ada logo Mabes Polri, atau foto Kapolres, Kapolda, Humas, dan sebagainya. Jelas maksudnya supaya korban yakin ini website resmi. Jangan percaya.
4. Imbauan jangan tertipu
Para penipu ini memasang imbauan: Hati-hati, jangan tertipu. Kami hanya menghubungi nomor pemenang secara langsung. Tapi bukankah kalian yang penipu?
5. Catut foto entah siapa
Kasihan pria di foto ini dicatut saja fotonya demi penipuan.
source: merdeka.com
reff : http://www.kepo.ga/2015/08/lucunya-isi-website-penipu-telkomsel-m.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar